SOCIAL BATTERY HABIS

  

Tepat pada tanggal 1 April merupakan hari dimana Iedul Fitri dirayakan dan pada tanggal itu juga nenek ku pulang melaksanakan ibadah umroh. Dipagi hari aku dan sekeluarga bersiap untuk pergi ke Depok untuk membersikan ruma yang sudah hampir seminggu ditinggalkan.

Sebelum hari itu, diawal libur sekolah tidak ada kegiatan menarik yang bisa aku kerjakan, hanya kegiatan biasa yang ku lakukan setiap hari. Tidak ada jalan-jalan maupun kegiatan berkesan lainnya. Hanya saja beberapa hari sebelum lebaran tiba, aku lebih sibuk membersikan rumah karena akan ditinggal selama seminggu.

Aku berangkat dari rumah sekitar pukul 10 malam pada tanggal 31 Maret dan tiba disana satu jam setelahnya. Ketika sampai aku dan adik adikku tidak langsung istirahat karena kita lapar, jadi Tante ku memilih untuk memesan makanan online untuk kita. Setelah makan aku tidak bisa tidur, akhirnya aku memilih untuk menonton tv dengan niat agar aku mengantuk.

Pukul 3 pagi, aku masuk kamar dan dengan susah payah mencoba untuk tidur. Paginya, setelah melaksanakan solat Ied aku kembali membantu mama untuk membersihkan rumah yang sudah mulai dipenuhi dengan debu. Sementara itu, Tante ku dan suaminya pergi untuk menjemput nenek di bandara Soekarno Hatta.

    Kegiatan bersih-bersih itu selesai sekitar sebelum adzan zhuhur berkumandang bersamaan dengan sampainya nenekku di rumah. Ketika sampai, nenekku langsung membongkar kopernya dan mengeluarkan semua oleh oleh yang beliau bawa dari arab. Mulai dari kurma, susu, yogurt, sampai coklat Dubai yang sengaja beliau beli atas kemauan tante ku yang sedang hamil.

Saat sepupuku yang dari Lampung datang, seketika tugasku untuk mengasuh anak kecil pun bertambah. Panggil saja dia Kai, memang dasar toddler, energi ku terkuras jika sedang menjaga anak itu. Sedikit dikit "KAKAK KAIZAN MAU SUSU!!" "KAKAK KAIZAN MAU MAIN KUCING!!" "KAKAK GENDONG" untung saja aku suka anak kecil, kalau tidak tak ku urus dia.


Tak lama setelah adzan zhuhur, banyak saudara saudara yang datang berkunjung. Disana kita memasak dan makan bersama hingga sore. Ketika menjelang malam, waktu yang ku tunggu tunggu pun tiba, apa lagi jika bukan pembagian THR.

Kita semua berbaris menunggu giliran untuk mendapat amplop hari raya. Itu merupakan momen paling menyenangkan selama lebaran. Seusai pembagian THR, salah satu saudara ku yang paling dekat umurnya dengan aku izin untuk pulang. Jika sudah seperti itu tandanya perayaan hari ini sudah selesai dan akan bubar jalan. satu persatu keluarga ku mulai pamit, menyisakan Tante dan Om ku yang merupakan darah daging dari nenekku. Lebih simpelnya adalah adik adik dari mama ku.

Ketika menjelang magrib aku kembali pulang ke ruma dengan banyak sekali bawaan, mulai dari makanan, kue kue kering, sampai pakaian kotor yang beratnya minta ampun.

0 Comments